Rabu, 23 Maret 2011


Tourism

In the field of tourism, Klaten Prambanan temple not only has the already famous around the world. There are many other potential attractions are ready to be developed.
 
Tourism activity in Klaten options include:- Prambanan Temple- Nature Tourism Beautiful pure-bred,- Lake Jombor,- Museum of Sugar,- Complex Sewu- Regions inducement Janti- Tourism Tradition Saparan, etc.
 
Prambanan TempleAs the largest Hindu cultural heritage in Indonesia, Prambanan Temple does have a charm of its own beauty. Because in addition to building form and layout are stunning, Prambanan temple also kept the story of the history and legends of a very attractive tourist. No wonder if the temple is situated on the edge of the highway 17 km from Yogyakarta to Solo is a tourist attraction for both the city's mainstay.Temple complex built in the 9th century AD It has three main building beautiful architecture as high as 47 meters. The three buildings symbolizing Trimurti, namely the doctrine of the three main deities of Shiva Temple (god fuser) in the middle,Brahma Temple (god guard) in the south, and the Temple of Vishnu (the god creator) in the north. Then in front of the main building there are three smaller temples as a symbol of vehicle (vehicle) of the Trimurti. All of these are the Temple of Nandi (bull) which is the vehicle of Shiva, Brahma Temple Goose vehicle, and vehicle Garuda Wisnu Temple.
The tourists also can see and follow the story of the Ramayana story carved relief on the wall clockwise fence ledge and continued at Shiva Temple Brahma Temple. While on the ledge fence Vishnu temple carved reliefs Krisnayana story.
The legend of Prambanan Temple
Entering Main Temple (Temple of Shiva) from the north, tourists also can see the statue of a beautiful princess named Roro Jonggrang. According to legend, Roro Jonggrang is the daughter of King Boko who wish to marry by Bondowoso, a man mighty Son of King Pengging. Roro Jonggrang who does not love Bandung, tried to reject this proposal by submitting a condition that made a thousand temples in one night.
With supernatural strength, Bandung undertakes these terms and almost managed to complete the task. Roro Jonggrang a panic, trying to thwart this success by mobilizing rural women to burn the hay and pound rice so that the atmosphere changed as the morning.
Thought the deadline has expired, all the supernatural powers that help Bandung running. No doubt, the work was almost finished finally abandoned. This failure certainly makes Bandung wrath. And because they could not hold his anger, cursed Roro Jonggrang Bandung became a statue.
The story is a complete legend can tourists see at the Museum building in that location Prambanan Temple. Because besides having room Audio Visual who plays the movie for 15 minutes about the history of the discovery of the Prambanan temple until the renovation process is complete and full pugarnya, The museum is also exhibiting a collection of archaeological objects and jewelry Mataram kings of ancient relics found in Wonoboyo, Klaten.
Sewu
Still in the Prambanan Temple, about 1 km to the north, tourists also can see the complex of sacred buildings Sewu. Somewhat different from the Prambanan Temple Sewu is the second largest Buddhist cultural heritage after Borobudur.
Based on the inscriptions and architectural data, Sewu built around the year 782 AD-792 AD, exactly in the reign of Rakai Rakai Panakaran and Panaraban (a great king of ancient Mataram). And the framed inscription year sulk at 714 C or 792 F that was found in 1960 here, real name is Manjus'rigrha Sewu Manjusri or house, which is one Boddhisatwa in Buddhism.
Other Facilities
Any information relating to the Prambanan Temple, following various kinds of souvenirs, until the books and the potential tourism destinations around the DIY or Java, can tourists get on Prambanan Information Center. And for the sake of ease of tourists to enjoy all the beauty, provided a series of mini train that will surround the Park area to the Prambanan Temple Tour Sewu.
In addition, Prambanan Temple Tour Park Arena also has a Kids Playing a cool and comfortable, which is often used as a place to race the birds chirping. The general public can also take advantage of Rama Shinta Campgrounds are available on site for events meetings, family gatherings, birthdays, wedding receptions and school farewell. Because at the camp available parking, pavilion, toilets, bathrooms and a sports field that can be utilized. Even here also of available rental of tents, loudspeakers, tables, chairs, lights and art events Reog, Jatila

klaten city

Pariwisata

Di bidang pariwisata, Klaten tidak hanya memiliki Candi Prambanan yang sudah terkenal di seluruh dunia. Masih banyak lagi obyek wisata potensial yang siap dikembangkan.

 
Obyek pariwisata pilihan di Klaten antara lain:
- Candi Prambanan
- Wisata Alam Deles Indah,
- Telaga Jombor,
- Museum Gula,
- Kompleks Candi Sewu
- Kawasan Pancingan Janti
- Wisata Tradisi Saparan, dll

 
Candi Prambanan
Sebagai peninggalan kebudayaan Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan memang memiliki pesona keindahan tersendiri. Sebab selain bentuk bangunan dan tata letaknya yang menakjubkan, candi Prambanan juga menyimpan kisah sejarah dan legenda yang sangat menarik wisatawan. Tak heran bila candi yang terletak di tepi jalan raya 17 Km dari Yogyakarta menuju Solo ini menjadi obyek wisata andalan bagi kedua kota tersebut.
  Komplek candi yang dibangun pada abad 9 M ini memiliki tiga bangunan utama berarsitektur indah setinggi 47 meter. Ketiga bangunan tersebut melambangkan Trimurti, yaitu ajaran tentang tiga dewa utama yang terdiri dari Candi Siwa (Dewa Pelebur) di tengah,
Candi Brahma (Dewa Penjaga) di selatan, dan Candi Wisnu (Dewa Pencipta) di utara. Kemudian di depan bangunan utama ini terdapat tiga candi yang lebih kecil sebagai perlambang Wahana (kendaraan) dari Trimurti. Ketiga candi tersebut adalah Candi Nandi (kerbau) yang merupakan kendaraan Siwa, Candi Angsa kendaraannya Brahma, dan Candi Garuda kendaraan Wisnu.

Para wisatawan juga dapat melihat dan mengikuti kisah cerita Ramayana yang reliefnya dipahatkan searah jarum jam pada dinding pagar langkan Candi Siwa dan bersambung di Candi Brahma. Sedangkan pada pagar langkan Candi Wisnu dipahatkan relief cerita Krisnayana.

Legenda Candi Prambanan

Memasuki Candi Utama (Candi Siwa) dari arah utara, wisatawan juga dapat melihat patung seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Menurut legenda, Roro Jonggrang adalah putri Raja Boko yang ingin dinikahi oleh Bandung Bondowoso, seorang lelaki perkasa Putra Raja Pengging. Roro Jonggrang yang tidak mencintai Bandung, berusaha menolak pinangan ini dengan mengajukan syarat agar dibuatkan seribu candi dalam satu malam.

Dengan kekuatan supranatural, Bandung menyanggupi syarat tersebut dan hampir berhasil menyelesaikan tugasnya. Roro Jonggrang yang panik, berusaha menggagalkan keberhasilan ini dengan mengerahkan para wanita desa untuk membakar jerami dan menumbuk padi sehingga suasananya berubah seperti pagi hari.

Mengira tenggat waktunya telah berakhir, semua kekuatan supranatural yang membantu Bandung berlarian. Tak ayal, pekerjaan yang nyaris selesai akhirnya terbengkalai. Kegagalan ini tentu saja membuat Bandung murka. Dan karena tidak dapat menahan amarahnya, Bandung mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung.

Kisah legenda tersebut secara lengkap dapat wisatawan lihat di gedung Museum yang berada di dalam lokasi Candi Prambanan. Sebab selain memiliki ruang Audio Visual yang memutarkan film selama 15 menit tentang sejarah ditemukannya Candi Prambanan hingga proses renovasi dan purna pugarnya secara lengkap, Museum ini juga memamerkan koleksi benda-benda arkeologi serta perhiasan-perhiasan peninggalan raja Mataram kuno yang ditemukan di Wonoboyo, Klaten.

Candi Sewu

Masih di kawasan Candi Prambanan, kurang lebih 1 km di utara, wisatawan juga dapat melihat komplek bangunan suci Candi Sewu. Agak berbeda dengan Prambanan, Candi Sewu merupakan peninggalan kebudayaan Buddha kedua terbesar setelah Borobudur.

Berdasarkan prasasti dan data arsitekturnya, Candi Sewu dibangun sekitar tahun 782 M–792 M, tepatnya pada masa pemerintahan Rakai Panakaran dan Rakai Panaraban (seorang raja besar Mataram kuno). Dan merajuk pada prasasti berangka tahun 714 C atau 792 M yang ditemukan pada tahun 1960 disini, nama asli Candi Sewu adalah Manjus’rigrha atau rumah Manjusri, yaitu salah satu Boddhisatwa dalam agama Buddha.

Fasilitas Lain

Segala informasi yang berkenaan dengan Candi Prambanan, berikut berbagai jenis cindera mata, hingga buku-buku kepariwisataan dan potensi tujuan wisata sekitar DIY atau Jateng, bisa wisatawan dapatkan di Pusat Penerangan Candi Prambanan. Dan demi memudahkan wisatawan menikmati segala keindahan, disediakan sebuah rangkaian Kereta Mini yang akan mengelilingi kawasan Taman Wisata Candi Prambanan hingga ke Candi Sewu.

Selain itu, kawasan Taman Wisata Candi Prambanan juga memiliki Arena Bermain Anak-Anak yang sejuk dan nyaman, dimana sering digunakan sebagai tempat lomba burung berkicau. Masyarakat umum juga dapat memanfaatkan Bumi Perkemahan Rama Shinta yang tersedia di dalam kawasan untuk acara-acara pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan tersedia tempat parkir, pendopo, toilet, kamar mandi dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga tersdia penyewaan tenda, pengeras suara, meja, kursi, lampu penerangan dan acara kesenian Reog, Jatilan.

Peluang bisnis di sektor ini meliputi, perhotelan, kerajinan, biro perjalanan, tranportasi, dll. Untuk mendapatkan mitra bisnis anda, silakan lihat dalam Database peluang bisnis KLATEN.GO.ID
 

 
:::: Database Bisnis ::::
 
:::: Klaten Hari Ini ::::
  Lurik Merupakan Ageman kehormatan di Yogyakarta
2 Nov 2009, 12:33 WIB


Bupati Tilik Desa
2 Nov 2009, 12:20 WIB


Bupati Lantik Pejabat Eselon II
2 Nov 2009, 12:16 WIB


29 Oktober Pemkab Klaten Menggelar Tausyiyah Dzikir dan Doa
23 Oct 2009, 09:40 WIB

-
 
©  Hak cipta KPDE kabupaten Klaten: Jl. Pemuda No. 294 Klaten Telp. (0272) 321046 Pes. 253, E-mail: kpde@klaten.go.id